BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam
mempelajari hadits kita tidak hanya mempelajari ilmu-ilmu yang berkenaan dengan
hadits saja, tetapi kita juga perlu mempelajari tokoh-tokoh yang telah berjasa
besar dalam memelihara dan menyebarluaskan hadits-hadits Nabi yang merupakan
sumber ajaran Islam setelah Al-Qur’an. Berkat jasa merekalah hadits-hadits Nabi
saw sampai di tangan kita. Para ulama hadits, adalah tokoh-tokoh agama yang
menempati posisi khusus dalam umat ini.
Kedudukan
mereka di mata umat begitu mulia dan agung, mengingat jasa dan peranan mereka
yang begitu besar dalam menjaga kemurnian syariat Islam.Inilah keistimewaan
ulama hadits dibandingkan ulama dari disiplin ilmu lainnya. Merekalah para
pembawa panji sunnah Nabi, yang merupakan sumber ilmu kedua setelah Alquran.
Sunnah Rasulullah merupakan muara yang padanya setiap cabang ilmu agama akan
kembali. Tidak ada satu ulama pun dari berbagai disiplin ilmu agama, yang tidak
membutuhkan penjelasan mereka tentang sunnah Rasulullah.
Dalam
gambaran biografi tersebut secara garis besar dikelompokkan ke dalam dua
kelompok besar. Pertama, para sahabat
yang mendapat predikat Al-Mukatsirun fi
Al-Riwayah, yakni para tokoh atau ulama yang banyak meriwayatkan hadis.Para
ahli hadis telah mengurutkan kelompok ini mulai dari rawi yang paling banyak meriwayatkannya,
yaitu AbuHurairah (5.347 buah hadis), Abdullah ibn Umar (2.630 buah hadis),
Anas ibn Malik (2.286 buah hadis), Siti ‘Aisyah (2.210 buah hadis), Abdullah
ibn Abbas (1.660 buah), Jabir ibn Abdillah (1.540 buah) dan Abu sa’id Al-Khudri
(1.170 buah).
Sementara
kelompok kedua adalah kelompok para ulama hadist yang berhasil mentadwin
hadist, yaitu mengumpulkan, membukukan hadist. Mereka adalah Umar ibn Abd
Al-Aziz, Muhammad ibn Abu Bakr ibn Hazm, Muhammad ibn Syihab Al-Zuhri,
Al-Ramahurmuzi, Imam Al-Bukhari,Imam Muslim, Imam Al-Nasa’i, Imam Abu Daud,
Imam Al-Tirmidzi,dan Ibnu Majah.
B.Tujuan:
1.untuk
mengetahui para tokoh-tokoh ulama hadist.
2.untuk
mengetahui biografi singkat para ulama hadist.
3.untuk
mengetahui para sahabat nabi yang mendapat gelar al-muktsirun fi al-riwayah.
4.untuk
mengetahui para pentadwin hadist.
5.untuk
mengetahui para pentakhrij hadist.
C.Manfaat:
Manfaatdisusunnyamakalahiniadalahsebagaiberikut:
1. Dapatmenambahwawasanmengenaimateri
study hadist.
2. Dapatmengetahuidanmemahamibiografi
singkat para ulama hadist.
3. Dapatmengetahuihal-hal yang
berhubungan dengan biografi singkat tokoh-tokoh ulama hadist.
4. Dapatdigunakanuntukmateritambahandalampembelajaran
study hadist.
BAB 11
ISI DAN PEMBAHASAN
A.Sahabat Nabi SAW yang
mendapatkan gelar Al-Muktsirun Fi ar-Riwayah.
Al-Mukatsirun fi Al-Riwayah, yakni para tokoh atau ulama yang
banyak meriwayatkan hadis.Para ahli hadis telah mengurutkan kelompok ini mulai
dari rawi yang paling banyak meriwayatkannya, yaitu AbuHurairah (5.347 buah
hadis), Abdullah ibn Umar (2.630 buah hadis), Anas ibn Malik (2.286 buah
hadis), Siti ‘Aisyah (2.210 buah hadis), Abdullah ibn Abbas (1.660 buah), Jabir
ibn Abdillah (1.540 buah) dan Abu sa’id Al-Khudri (1.170 buah).
A.1.Abu Hurairah(21 SH – 59 H = 602 M – 679 M)
Abu Hurairah
adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadist Nabi Shallallahu alaihi
wassalam , ia meriwayatkan hadist sebanyak 5.374 hadist.
Abu Hurairah memeluk Islam pada tahun 7 H, tahun terjadinya perang Khibar, Rasulullah sendirilah yang memberi julukan “Abu Hurairah”, ketika beliau sedang melihatnya membawa seekor kucing kecil[1]. Julukan dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam itu semata karena kecintaan beliau kepadanya.
Allah Subhanahu wa ta’ala mengabulkan doa Rasulullah agar Abu Hurairah dianugrahi hafalan yang kuat. Ia memang paling banyak hafalannya diantara para sahabat lainnya.Abu Hurairah wafat pada tahun 59 H di Aqiq. Di antara silsilah sanad yang paling shahih untuk hadis-hadis yang diterima dari Abu Hurairah ialah melalui Ibn Syihab Al-Zuhri, dari Sa’id ibn Al-Musyyab. Sedangkan silsilah sanad yang paling lemah ialah melalui Al-Sirri ibn Sulaiman dari Daud ibn Yazid Al-Audi dari Yazid( Ayah Al-Sirri).
Abu Hurairah memeluk Islam pada tahun 7 H, tahun terjadinya perang Khibar, Rasulullah sendirilah yang memberi julukan “Abu Hurairah”, ketika beliau sedang melihatnya membawa seekor kucing kecil[1]. Julukan dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam itu semata karena kecintaan beliau kepadanya.
Allah Subhanahu wa ta’ala mengabulkan doa Rasulullah agar Abu Hurairah dianugrahi hafalan yang kuat. Ia memang paling banyak hafalannya diantara para sahabat lainnya.Abu Hurairah wafat pada tahun 59 H di Aqiq. Di antara silsilah sanad yang paling shahih untuk hadis-hadis yang diterima dari Abu Hurairah ialah melalui Ibn Syihab Al-Zuhri, dari Sa’id ibn Al-Musyyab. Sedangkan silsilah sanad yang paling lemah ialah melalui Al-Sirri ibn Sulaiman dari Daud ibn Yazid Al-Audi dari Yazid( Ayah Al-Sirri).
A.2. Abdullah
ibn Umar ( 10 SH - 74 H = 618 M – 694 M ).
Abdullah ibn
Umar (biasa disebut dengan “ibn Umar”) lahir pada tahun 10 sebelum Hijriyah,
setelah peristiwa pengangkatan Rasul SAW dan meninggal pada tahun 74 H.Ibnu
Umar adalah seorang yang meriwayatkan hadist terbanyak kedua setelah Abu
Hurairah, yaitu sebanyak 2.630 hadits, karena ia selalu mengikuti kemana
Rasulullah pergi.
Bahkan Aisyah istri Rasulullah pernah memujinya dan
berkata :"Tak seorang pun mengikuti jejak langkah Rasulullah di
tempat-tempat pemberhentiannya, seperti yang telah dilakukan Ibnu Umar".
Ia bersikap sangat berhati-hati dalam meriwayatkan hadist Nabi. Demikian pula
dalam mengeluarkan fatwa(pendapat atau nasihat), ia senantiasa mengikuti
tradisi dan sunnah Rasulullah. Biasanya ia memberi fatwa pada musim haji, atau
pada kesempatan lainnya.
Abdullah
adalah putra khalifah ke duaUmar bin Khatab. Abdullah Ibn Umar dilahirkan tidak
lama setelah Nabidiutus Umurnya 10 tahun ketika ikut masuk bersama ayahnya.
Kemudian ia hijrah ke Madinah. Di antara silsilah sanad yang paling shahih,
yang sampai ke pada Abdullah ibn Umar, ialah melalui Malik ibn Anas dari Nafi’
sedangkan yang paling lemah, ialah melalui Muhammad Abdullah ibn Al-Qasim dari
ayahnya kemudian dari kakeknya.
A.3.Anas
ibn Malik.( 10 SH – 93 H = 612 M – 912 M ).
Nama lengkap Anas ibn Malik adalah Anas ibn Malik ibn
Al-Nadhar ibn Dhamdham ibn Haram ibn Jundub ibn Amir ibn Ganam ibn Addi ibn
Al-Najar Al-Anshari. Ia dikenal juga dengan sebutan Abu Hamzah.Anas ibn Malik
lahir pada tahun 10 sebelum Hijriah, dan wafat pada tahun 93 H di Basrah.
Beliau adalah sahabat yang paling akhir meninggal di Basrah. Dalam periwayatan hadist di kalangan para Sahabat
ia adalah orang ketiga yang banyak meriwayatkan hadist, dengan jumlah yang
diriwayatkannya sebanyak 2.286 buah.
Hadis-hadis yang
diterimanya , selain langsung dari Rosulullah, juga dari para sahabat lainnya
seperti, Abu Bakar, Umar, Utsman, Fatima Al-Zahra’ dan lain-lainnya. Sedangkan
dari kalangan para tabi’in adalah Al-Hasan Al-Bisyri, Sulaiman Al-Tamimi, Abu
Qilabah, dan lain-lainnya. Silsilah sanad yang paling shahih, yang sampai
kepadanya ialah melalui Malik ibn Anas dari ibn Syihab Al-Zuhri. Sedangkan yang
paling lemah, ialah melalui Daud ibn Al-Muhabbir dari ayahnya dari Abban ibn
Abi Iyasy.
A.4.Siti
Aisyah Al-Shiddiqiah.( 9 SH – 58 H ).
Siti Aisyah adalah
isteri Rosul SAW, ia merupakan
satu-satunya isteri rosullullah yang banyak meriwayatkan hadist, wafat pada hari senin, 17 Ramadhan 58
H.Tentang kelebihan ilmunya, Ibn Syihab Al-Zuhri pernah memberian penilaian, “
jika istri-istri Rosul SAW dikumpulkan di tambah ilmu wanita-wanita lainnya,
tentu tidak akan mengungguli ilmu Aisyah. Dalam jajaran para perawi hadist ia
merupakan orang keempat yang banyak meriwayatkan hadist yaitu sebanyak 2.210
buah.
Selain menerima hadis-hadisnya secara langsung
dari Rasulullah, ia juga menerima dari sahabat-sahabat lainnya, seperti Abu
Bakar (ayahnya), Umar, Sa’ad ibn Abi Waqas, Fathimah Al-Zahra dan Usaid ibn
Khudhair. Silsilah sanad yang paling tinggi derajatnya yang sampai kepadanya,
ialah melalui Yahya ibn Sa’id dari Ubaidillah ibn Amr ibn Hafs dari Al-Qasim
ibn Muhammad. Silsilah lainnya ialah melalui ibn Shihab Al-Zuhri atau Hisyam
ibn Urwah ibn Al-Zubair. Sedangkan silsilah sanad yang paling lemah , ialah
melalui Al-Harits ibn Syubl dari Ummu Al-Nu’man.
A.5.Abdullah
ibn Abbas.( 3 SH – 68 H ).
Abdullah ibn Abbas
adalah anak paman Rosul SAW, Al-Abbas
ibn Abdul Muthalib ibn Hasyim ibn Manaf Al-Makki Al-Madaniat Al-Tha’ifi. Ia di
lahirkan 3 tahun sebelum hijrah, dan meninggal di Tha’if tahun 68 H. Dalam
jajaran para perawi hadist di kalangan para sahabat ia adalah orang ke lima
yang banyak meriwayatkan hadist, dengan jumlah sebanyak 1.660 buah hadist.
Tentang kepribadian dan kelebihan ibn Abbas di antaranya disebutkan bahwa Rasul
SAW pernah mendoakannya, yang dikabulkan oleh Allah SWT, dengan doanya “
Allahumma faqqihhu fi al-din wa’allamahu al-ta’wil”. ( Ya Allah, semoga Engkau
memberi kepahaman kepadanya).
Hadis-hadis yang
langsung diterima dari Nabi SAW sendiri, sebagaimana yang ditemukan pada shahih
Bukhari dan Muslim. Silsilah sanad hadis yang paling tinggi nilainya yang
sampai kepadanya, ialah melalui ibn Syihab Al-Zuhri dari Ubaidillah ibn
Abdillah ibn Utbah. Sedangkan silsilah yang paling lemah ialah melalui Muhammad
ibn Marwan as-Suddi Al-Shaghir dari Al-Kalbi dari Abu Shalih.
A.6.Jabir
ibn Abdillah.( 16 SH – 78 H ).
Ia dilahirkan pada
tahun 16 sebelum hijriah, sedangkan meninggalnya di madinah tahun 78 hijriah.
Ayahnya adalah Abdullah ibn Amr ibn Haram ibn Tsa’labah Al-Khazraji Al-Anshari
Al-Salami. Di masjid nabawi madinah ia memberikan bimbingan pengajian kepada
masyarakat. Kemana saja ia pergi, seperti ke mesir dan syam, selalu dikunjungi
masyarakat yang ingin mengambil ilmunya dan meneladani ketakwaannya.
Dalam jajaran periwayat hadist Jabir ibn
Abdillah urutan ke 6 dengan meriwayatkan sebanyak 1.540 buah. Dan Jabir ibn
Abdillah meninggal pada usia 94 tahun di Madinah. Ia menerima hadis disamping dari
Rasul SAW sendiri, juga dari para sahabat lainnya, seperti Abu Bakar, Umar, Ali
dan Abu Ubaidah, Thalha,Muadznibn Jabal, Ammar ibn Yasir, Khalid ibn Al-Walid,
Abu Burdah ibn Nayyar, Abu Hurairah, Ummu Syuraik dan banyak lagi
sahabat-sahabat lainnya. Silsilah sanad yang paling tinggi nilainya ialah
hadis-hadis yang diriwayatkan oleh ulama mekah melalui Sofyan ibn Uyainah dari
Amr ibn Dinar.
A.7.Abu
Sa’id Al-Khudri.( 8 SH – 74 H ).
Abu Sa’id Al-Khudri
adalah nama gelar yang diberikan kepadanya sedang nama aslinya adalah Sa’ad ibn
Malik ibn Sinan Al-Khudry Al-Khazraji Al- Anshary. Ia dibawa ayahnya
mengunjungi Rosul SAW untuk ikut berperang pada perang uhud, yang waktu itu ia
baru berumur 13 tahun, tetapi rasul melarangnya, karena dinilainya masih kecil.
Ia meninggal pada tahun
74 H.Tentang kepribadiannya ia dikenal sebagai orang yang alim. Dan dalam
jajaran periwayat hadist ia menduduki posisi yang ke 7 dengan jumlah 1.170
hadist. Tentang kepribadiannya , ia dikenal sebagai seorang zahid[2]
dan alim. Hadis-hadis yang diterimanya disamping dari Rasul SAW, adalalah dari
para sahabat lainnya, seperti Malik ibn Sinan( ayahnya), Qatadah ibn Al-Nu’man(
saudara seibu), Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Abu Musa Al-Asy’ari, Zaid ibn
Tsabit dan Abdullah ibn Salam.
B.PENTADWIN
DAN PENTAKHRIJ HADIST
Pentadwin hadist adalah mengumpulkan,menulis,membukukandan
mengumpulkan serta menerbitkannya. Pentakhrij adalah periwayat hadis.Diantara
para pentadwin dan pentakhrij hadist adalah:
B.1.Umar ibn Abd al-Aziz (61 H – 101 H).
Dia adalah ‘Umar ibn ‘Abd al-‘Aziz ibn Marwan ibn al-Hakam ibn Abu al-‘Ash ibn Umayyah ibn ‘Abdu Syams al-Quraisy al-Amawi Abu Hafsh al-Madani al-Dimaski. Ia adalah seorang khalifah yang mempunyai perhatian cukup besar terhadap hadits Nabi saw.
Dia adalah ‘Umar ibn ‘Abd al-‘Aziz ibn Marwan ibn al-Hakam ibn Abu al-‘Ash ibn Umayyah ibn ‘Abdu Syams al-Quraisy al-Amawi Abu Hafsh al-Madani al-Dimaski. Ia adalah seorang khalifah yang mempunyai perhatian cukup besar terhadap hadits Nabi saw.
Dorongan untuk
menuliskan dan memelihara hadits selain karena dikhawatirkan akan lenyapnya
hadis bersama meninggalnya para penghafalnya, juga dikarenakan berkembangnya
kegiatan pemalsuan hadits yang disebabkan oleh terjadinya pertentangan politik
dan perbedaan madzhab di kalangan umat Islam. Ia menginstruksikan kepada para
ulama dan penduduk Madinah, “Perhatikanlah hadits-hadits Rasul saw dan
tuliskanlah, karena aku mengkhawatirkan lenyapnya hadis dan perginya para
ahlinya.
” Ia juga
mengirim surat kepada para penguasa di daerah-daerah agar mendorong para ulama
setempat untuk mengajarkan dan menghidupkan sunnah Nabi saw. Karena prakarsa
dan inisiatif pembukuan hadits itu para ulama hadis memandang bahwa pada masa
pemerintahan khalifah ‘Umar ibn ‘Abd al-Aziz, yaitu pada akhir abad pertama dan
awal abad kedua Hijriah, pembukuan hadits secara resmi dimulai. Hadis-hadis ia
terima dari para sahabat dan sesama tabi’in, diantaranya ialah, Anas ibn Malik,
Al-Sa’ib ibn Yazid, Abdullah ibn Ja’far, Yusuf ibn Abdillah ibn Salam, Uqbah
ibn Amir Al-Juhni, Abdullah ibn Ibrahim ibn Qarit, Al-Rabi’ ibn Sabrah
Al-juhni, Urwah ibn Al-Zubair, Abu Salamah ibn Abdurrahman, dan Abu bakar ibn
Al-harits ibn Hisyam.
Sedangkan
yang meriwayatkan hadis-hadisnya diantaranya Abu Salamah ibn Abdurahman
(Gurunya sendiri), Abdullah ibn Abdul Aziz (Anak- anaknya), Zuban ibn Abd
Azizi, Maslamah ibn Abd Al-Malik ibn Marwan, Ibn Syihab Al-Zuhri, Abu Bajr
Muhammad ibn ‘Amr ibn Hazm, Laits ibn Abu Raqayah, Al-Tsaqafi, Ayyub
Al-Sakhiyani dan Abd Al-Malik ibn Al-Thufail.
B.2.Abu Bakr ibn Muhammad ibn Hazm.( w. 117 H )
Nama
lengkapnya adalah Abu Bakar ibn Muhammad ibn Amr ibn Hazm Al-Khazraji Al-Najari
Al-Madani. Nama kecilnya ialah Abu Bakr atau Abu Muhammad. Tidak jelas kapan ia
di lahirkan, sedangkan meninggalnya pada tahun 117 Hijriah.
Dalam
sejarah perkembangan hadist, ia yang pada saat itu sebagai Gubernur Madinah,
berdasarkan instruksi khalifah Umar ibn Abdul Aziz berhasil mengumpulkan hadist
yang tersebar dari para penghafalnya. Hadis-hadis yang diriwayatkan banyak ia
terima dari banyak ulama. Diantaranya dari ayahnya, Abdullah ibn Zaid ibn Abd
Rabbah Al-Anshari, Amrah binti Abdurrahman(Bibinya), Abu Hayyah Al-Badari,
Khaldiah binti Annas, Ubadah ibn Tamim, Salman Al-Agari, Abdullah ibn Qais ibn Mahramah,
Abdullah ibn Umar ibn Utsman, Amr ibn Salim Al-Zaqra, Umar ibn Abdul Al-Aziz,
dan Abu Salamah ibn Abdurahman.
Sedangkan
para ulama yang meriwayatkannya di antaranya Abdullah ( anaknya), Muhammad ibn
Ammarah ibn Muhammad ibn Hazm, Amr ibn Dinar, Al-Zuhri, Yahya ibn Sa’id
Al-Anshari, Al-Walid ibn Abu Hisyam, Yazid ibn Al-Hadi, Abdullah ibn
Abdurahman, Abdurahman ibn Abdullah Al-Mas’udi, Alfah ibn Humaid, Ubaiyah ibn
Abbas, Abu Hisain, dan Sa’id ibn Abu Hilal.
B.3. Ibnu Syihab al-Zuhri (50 H –
125 H).
Dia adalah Muhammad ibn Muhsin ibn ‘Ubaidillah ibn ‘Abdullah ibn Al-Harits ibn Zahrah ibn Kilab ibn Marrah al-Quraisyi al-Zuhri. Ia terkenal sebagai seorang ulama yang cepat serta setia dan teguh hafalannya. Dia dapat menghafal Al-Qur’an hanya dalam masa 80 hari. Ia orang pertama yang memenuhi himbauan Khalifah ‘Umar ibn ‘Abd al-Aziz untuk membukukan hadits. Hadis-hadisnya ia peroleh dari banyak ulama, antara lain Abdullah ibn Umar ibn Al-Khatab, Abdullah ibn Ja’far, Rabi’ah ibn Abbad, Abdurrahman ibn Azhar, Abu Al-Thufail, Mahmud ibn Rabi’, Malik ibn Aus, Al-Said ibn Yazid, Abdullah ibn Al-Harits ibn Naufal, Urwah ibn Al-Zubair, Thalhah ibn Abdullah ibn Auf, dan Alqamah ibn Waqas. Sedangkan hadis-hadisnya diriwayatkan oleh banyak sekali ulama antara lain Oleh Atha’ ibn Abu Rabbah, Abu Al-Zubair Al-Makki dan lain-lainnya.
B.4.Al-Ramahurmuzi. ( 265 H – 360 H
).
Nama lengkapnya Al- Ramahurmuzi, ialah Abu Muhammad
Al-Hasan ibn Abdurrahman ibn Khakad Al- Ramahurmuzi. Ia disebut juga dengan Abu
Muhammad Al- Kahlad. Sebutan Al- Ramahurmuzi dinisbatkan kepada nama kota tempat ia dilahirkan,
sebelah Barat Baya Iran ( dahulu termasuk wilayah persia). Hadis-hadisnya ia
terima, diantaranya dari Ahmad ibnYahya Al- Halwani, Ahmad ibn Abu Khaitsamah,
Ahmad ibn Muhammad Al-Burti,Muhammad ibn
Ghalib Al-Dhibbi. Sedangkan para ulama yang meriwayatkan hadis daripadanya,
diantaranya adalah Abdul Hasan Muhammad ibn Ahmad Al-Saidawi, Al- Hasan ibn
Al-Laits Al- Syirazi dan lain-lainnya.
Perannya dalam sejarah perkembangan hadis dan ilmu
hadis, ia adalah orang yang pertama menyusun satu ilmu hadis secara lengkap
sebagai disiplin ilmu. Adapun hasil karyanya terdapat sekitar 15 buah karya
tulis, diantaranya ialah Al-Muhaddits Al- Fashil baina Al-Rawi wa Al-Wa’i dan
lain-lainnya.
B.5.Imam Malik ibn Anas. ( 93 H- 179
H = 712 M- 798 M ).
Nama lengkap Imam Malik ibn Anas adalah Imam Abu
Abdilah Malik ibn Anas ibn Malik ibn Abu Amir ibn Amir ibn Al-Harits, adalah
seorang Imam Dar Al- Hijrah. Nenek moyangnya ialah seorang sahabat nabi yang
sering mengikuti peperangan. Sedangkan kakeknya ialah seorang tabi’in yang
besar. Beliau juga sebagai ulama yang keras dalam mempertahankan pendapatnya
bila dianggap benar. Imam Malik wafat pada hari Ahad 179 H. Dan di makamkan di
Baqi’, dengan meninggalkan tiga orang putra, Yahya, Muhammad,dan Hammad. Beliau
mengambil hadis secara Qira’ah( perkataan langsung) dari Nafi’ ibn Nu’aim,
Al-Zuhry, Nafi’ pelayan ibnu Umar ra, dan sebagainya.
Karya-karyanya:
1.
Al-Muwaththa’. Kitab ini ditulis
pada tahun 144 H atas anjuran khalifah Ja’far Al-Mansyur sewaktu ketemu saat
menunaikan ibadah haji.\
2.
Risalah ila ibn Wahb fi Al-Qadr.
3.
Kitab Al-Nujum.
4.
Risalah fi Al-Aqdhiyah.
5.
Tafsir li Gharib Al-Qur’an.
6.
Risalah ila Al-Laits ibn Sa’d.
7.
Risalah ila Abu Ghassan.
8.
Kitab Al-Siyar.
9.
Kitab Manasik.
B.6.Imam
Al-Syafi’i. ( 150 H – 204 H ).
Nama lengkap beliau adalah Abu Abdillah Muhammad ibn
idris. Imam Al-Syafi’i dilahirkan pada tahun 150 H di Ghazzah, suatu kota di
tepi pantai palestina selatan. Beliau menghafal Alqur’an sejak berusia 7
tahun. Beliau wafat pada malam jum’at
dan dikebumikan setelah sembahyang Ashar hari itu, pada bulan Rajab 204 H yang bertepatan dengan tanggal 29 Rajab 204 H
atau 19 Januari 820 M. Guru-guru Imam Al-Syafi’i dalam hadis , antara lain,
Malik ibn Annas, Muslim ibn Khalid, Ibnu Uyainah, Ibrahim ibn Sa’d dan
lain-lainnya. Adapu ulama-ulama besar yang pernah berguru pada beliau , antara
lain Ibnu Hanbal, Al-Humaidy, Abu Tahir ibn Al-Buwaithy dan lain-lainnya. Dalam
ilmu hadis beliau membukukan kitab-kitab:
1.
Al-Musnad. Kumpulan hadis-hadis yang
terdapat dalam Al-Umm.
2.
Mukhtalif Al-Hadits.
3.
Al- Sunan.
4.
Al- Umm.
5.
Al- Risalah.
B.7.Imam Ahmad ibn Hanbal ( 164 H –
241 H ).
Nama aslinya adalah Abu Abdillah ibn Muhammad Hanbal
Al-Marwazy. Ahmad dibawa ke Baghdad. Dari kota baghdad itulah beliau memulai
mencurahkan perhatiannya untuk belajar dan mencari hadist dengan
sungguh-sungguh, sejak beliau berumur 16 tahun. Beliau juga salah satu pelopor
dalam sejarah islam yang mengkombinasikan antara ilmu hadist dan fiqh. Imam
Ahmad berpulang keramatullah pada hari 241 H di baghdad dan dikebumikan di
Marwaz.
Karya-karyanya:
1.
Musnad Al-Kabir.
2.
Al- Ilal wa Ma’rifat Al-Rijal.
3.
Tarikh.
4.
Al-Nasikh wa Al-Mansukh.
5.
Al-Tafsir.
6.
Al- Manasik.
7.
Al- Asyribah.
8.
Al-Zuhd
9.
Al-Radd ‘ Ala Zanadiqah wa
Al-Jahmiyah.
B.8.Imam Bukhari ( 194 H- 256 H )
Nama lengkapnya adalah Abu Abdillah Muhammad ibn
Ismail ibn Ibrahim ibn Al- Mughira ibn Bardizbah, adalah ulama hadist yang
sangat masyhur, kelahiran Bukhara suatu kota di Uzbekistan, wilayah Uni soviet,
yang merupakan simpang jalan antara rusia, persi, hindia,dan tiongkok. Beliau
lebih terkenal dengan bukhari ( Putera daerah Bukhara ).
Beliau dilahirkan setelah shalat jum’at, tanggal 13
Syawal 194 H. Sejak umur kurang lebih 10 tahun, sudah mempunyai perhatian dalam
ilmu-ilmu hadist. Pada usia 16 tahun Imam Bukhari telah berhasil menghafalkan
beberapa buah buku tokoh ulama yang terkenal seperti Ibnu Mubarak, Waki’ dan
lain-lain.
Karya-karyanya:
1.
Al-Jami’ Al-Musnad Al-Shihah
Al-Mukhtashr min Umur Rasulillah wa Sunnih wa Ayyamihi.
2.
Qadhaya Al-Shahabah wa Al- Tabi’in.
3.
Al-Tarikhu Al-Kabir.
4.
Al-Tarikhu Al- Ausath
5.
Al-Adabu Al-Munfarid
6.
Birru Al-Walidain dan lain-lainnya.
B.9.Imam Muslim ( 204 H – 261 H ).
Imam muslim
nama lengkapnya adalah Abul Husain Muslim Ibnul Hajjaj Ibnu Muslim Al-Qusairy
An-Nisaburi. Beliau lahir pada tahun 204 H (820 M) di Nisabur, sebuah kota
terbesar ketika itu di propinsi Khurasan Iran.Ada juga yang mengatakan beliau
lahir tahun 206 H.Imam muslim berasal dari suku quraisy yang merupakan golongan
suku arab di Nishapur (Iran).
nenek
moyangnya Qusair Bin Ka’ab Bin Robi’ah Bin Sha’sha’ah suatu keluarga bangsawan
besar. Imam muslim meninggal di Nishapur (Nisabur) pada hari ahad tahun 261 H
(875 M) pada saat berusia 55 tahun dan dimakamkan di Nashar Abad (Nishapur).
Semenjak
berusia kanak-kanak beliau telah rajin menutut ilmu, didukung dengan kecerdasan
luar biasa, ingatan yang kuat, kemauan keras dan ketekunan yangmengagumkan.
Pada usia 10 tahun beliau telah hafal Al-Quran seutuhnya serta ribuan hadis
berikut sanadnya.
Karya-karyanya:
1.
Shahih Muslim yang judul aslinya
Al-Musnad Al-Shahih.
2.
Al- Musnad Al-Kabir.
3.
Al-Jami’ Al-Kabir.
4.
Kitab I’lal wa Kitabu Auhamil
Muhadditsin.
5.
Kitab Al-Tamyiz.
6.
Kitabu man Laisa lahu illa Rawin
Wahidun.
7.
Kitab Al-Thabaqat Al- Tabi’in.
8.
Kitab Muhadlramin.
B.10. Imam Abu
Daud. ( 202 H – 275 H ).
Nama lengkap Imam Abu Daud Sulaiman ibn
Al-Asy’ats ibn Ishaq Al-Sijistany. Beliau juga senang merantau (Rihlah)
mengelilingi negeri-negeri tetangga: Khurasan, Rayy, Harat, Kufat, Baghdad,
Tarsus, Damaskus, Mesir dan Bashrah, untuk mencari hadist. Ulama-ulama yang
diambil hadisnya, antara lain adalah Sulaiman ibn Harb Utsman ibn Abi Syaiban,
Al-Qa’naby, dan Abu Nasa’iy.
Karya-karyanya:
1. Al-Marasil.
1. Al-Marasil.
2. Masa’il
Al-Imam Ahmad.
3. Al-Nasikh
wa Al-Mansukh.
4. Risalah
fi Washf Kitab Al-Sunan.
5. Al-Zuhd.
6. Ijabat an
Sawalat Al-Ajuri..
7. As’ila’an
Ahmad ibn Hanbal.
8. Tasmiyat
Al-Akhwan dan lain-lainnya.
B.11.Imam
Al-Tirmidzi (200 H- 279 M = 824 M- 892 M ).
Imam
Al-Tirmidzi nama lengkapnya adalah Abu Isa Muhammad ibn Isa ibn Tsurah ibn Musa
ibn Dhahak Al-Sulami Al-Bughi Al-Tirmidzi adalah seorang muhaddis yang
dilahirkan di kota Turmudz, sebuah kota kecil dipinggir utara sungai Amuderiya,
sebelah utara Iran. Beliau di lahirkan di kota tersebut pada bulan Zulhijjah
200 H ( atau tepatnya 824 M).
Karya-karyanya:
1.
Al-Jami’ Al- Mukhtashar min Al-Sunan
an Rasulillah.
2.
Tawarikh.
3.
Al-Ilal.
4.
Al-ilal Al- Kabir.
5.
Syama’il.
6.
Asma Al- Shahabah.
7.
Al- Asma wal Kuna.
8.
Al- Atsar Al- Mawqufah.
B.12.Imam
Al-Nasa’i. ( 215 H- 303 H).
Nama lengkap
Imam Nasa’i ialah Abu Abd Al-Rahman Ahmad ibn Syu’aib ibn Sinan ibn Bahr
Al-Khurasani Al-Nasa’i. Nama beliau dinisbatkan kepada kota tempat beliau
dilahirkan. Beliau di lahirkan pada tahun 215 H dikota Nasa yang masih termasuk
wilayah Khurasan. Ia mulai menjalani pengembaraan untuk mempelajari hadist ini
ketika beliau berusia 15 tahun.
Seorang muhaddis putera Nasa’ yang pintar lagi
taqwa ini memilih negara mesir sebagai tempat untuk bermukim dalam menyiarkan
hadist-hadist kepada masyarakat. Beliau wafat pada hari senin 13 Shafar 303 H
di Al-Ramlah.
Karya-karyanya:
1.
Al-Sunan Al-Kubra.
2.
Al-Sunan Al- Mujtaba’.
3.
Kitab Tamyiz.
4.
Kitab Al- Dhu’afa’
5.
Khasha’ish ‘ali.
6.
Musnad ali.
7.
Musnad Malik.
8.
Manasik Al-Hajj.
9.
Tafsir.
B.13.Imam ibnu
Majah.( 207 H- 273 H ).
Ibnu Majah adalah nama nenek moyang
yang berasal dari kota Qazwin, salah satu kota di Iran. Nama lengkap Imam
hadist yang terkenal dengan sebutan neneknya ini ialah Abu Abdillah ibn Yazid
Ibnu Majah. Beliau lahir pada tahun 207 H.
Ibnu majah meninggal pada hari senin, 21 Ramadhan 273 H.
Karya-karyanya:
1. Tafsir.
2. Al-Tarikh(
sejarah para perawi hadis).
3. Sunan.
BAB
111
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Dalam
gambaran biografi tersebut secara garis besar dikelompokkan ke dalam dua
kelompok besar. Pertama, para sahabat
yang mendapat predikat Al-Mukatsirun fi
Al-Riwayah, yakni para tokoh atau ulama yang banyak meriwayatkan hadis.Para
ahli hadis telah mengurutkan kelompok ini mulai dari rawi yang paling banyak
meriwayatkannya, yaitu AbuHurairah (5.347 buah hadis), Abdullah ibn Umar (2.630
buah hadis), Anas ibn Malik (2.286 buah hadis), Siti ‘Aisyah (2.210 buah
hadis), Abdullah ibn Abbas (1.660 buah), Jabir ibn Abdillah (1.540 buah) dan
Abu sa’id Al-Khudri (1.170 buah).
Sementara
kelompok kedua adalah kelompok para ulama hadist yang berhasil mentadwin
hadist, yaitu mengumpulkan, membukukan hadist. Mereka adalah Umar ibn Abd
Al-Aziz, Muhammad ibn Abu Bakr ibn Hazm, Muhammad ibn Syihab Al-Zuhri,
Al-Ramahurmuzi, Imam Al-Bukhari,Imam Muslim, Imam Al-Nasa’i, Imam Abu Daud,
Imam Al-Tirmidzi,dan Ibnu Majah.
B.
Saran
Sebaiknya
setelah kita mengetahui apa itu hadist perlu juga kita mengetahui siapa
tokoh-tokoh periwayat hadist dan juga sekaligus biografinya. Agar kita dapat
mengetahui lebih spesifik tentang hadist.
DAFTAR
PUSTAKA
üDrs.
Suparta Munzir.2006. “ ilmu hadis”. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
üSuparta.munzier,
ilmu hadis, jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada,2001.
Trims sangat knowledge..
BalasHapus