BAB 1
.PENDAHULUAN
1.Latar belakang
Tujuan
tulis menulis atau karang-mengarang adalah untuk mengungkapkan fakta-fakta,
perasaan, sikap dan isi pikiran secara jelas dan efektif, kepada para pembaca.
Sebab itu adalah beberapa persoalan yang harus diperhatikan untuk mencapai
penulisan yang efektif. Misalnya pertama-tama pengarang harus mempunyai suatu
objek yang ingin dibicarakan;
Bila
ia sudah menemukan objek itu, maka ia harus memikirkan dan merenungkan gagasan
atau idenya secara jelas kemudian mengembangkan gagasan-gagasan utamanya secara
segar, jelas dan terperinci.Semuanya ini baru merupakan bentuk-bentuk pertama
dalam gagasan pengarang.
Langkah kedua adalah ia harus menuangkannya
dalam bentuk-bentuk kalimat, yaitu dalam bentuk kalimat yang baik sehingga
mereka yang membaca sanggup mengadakan penghayatan kembali sejelas dan sesegar
sebagai pada waktu gagasan itu pertama kali muncul dalam pikiran
pengarang.Kalimat merupakan suatu bentuk bahasa yang mencoba menyusun dan
menuangkan gagasan-gagasan seseorang secara terbuka untuk dikomunikasikan
kepada orang lain.
1.
2. Perumusan
Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah
sebagai berikut:
1.Pengertian kalimat efektif.
2.Tata cara penggunaan kalimat efektif.
3.Pengertian diksi atau pilihan kata dalam bahasa
Indonesia.
4. Pembentukan kata atau istilah.
1.
Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan:
1.Untuk mengetahui penggunaan kalimat efektif.
2.Untuk mengetahui bagaimana cara membuat kalimat
efektif.
3.Untuk mengetahui arti diksi atau pilihan kata dalam
bahasa Indonesia.
4.Untuk mengetahui cara pemilihan kata yang tepat dan
menghasilkan
tulisan yang indah, enak dibaca, dan mudah dipahami
pada setiap kata yang
ingindisampaikan.
4. Manfaat
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah, sebagai berikut:
1.Mahasiswa dapat mengerti apa yang dimaksud kalimat
efektif.
2.Agar mengetahui bagaimana cara penggunaannya
3. Mahasiswa dapat mengetahui pilihan kata yang baik
dalam pengolahan kata.
4. Menguasai berbagai macam kosakata dan mempu
memanfaatkan kata-kata tersebut
menjadi kalimat yang jelas, efektif dan efisien.
5. Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan
suatu gagasan.
2
BAB
11
PEMBAHASAN
DAN ISI
Bahasa
sebagai media komunikasi hanya akan bermanfaat sebaik-baiknya bila ia dikuasai
oleh mereka yang masuk dalam lingkaran komunikasi tersebut. Penguasaan bahasa
dengan demikian tidak saja mencakup persoalan penguasaan kaidah-kaidah atau
pola-pola sintaksis bahasa itu,tetapi juga mencakup beberapa aspek lainnya.
Aspek-aspek
penguasaan bahasa meliputi;
1.
Penguasaan secara aktif
sejumlah besar perbendaharaan kata( kosa kata) bahasa tersebut.
2. Penguasaan
kaidah-kaidah sintaksis bahasa itu secara aktif.
3. Kemampuan
menemukan gaya yang paling cocok untuk menyampaikan gagasan-gagasan.
4.
Tingkat penalaran(
logika ) yang dimiliki oleh seseorang.
A.KALIMAT EFEKTIF
A.1. Kalimat efektif
Kalimat
yang efektif memiliki kemampuan atau
tenaga untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau
pembaca identik dengan apa yang dipikirkan pembaca atau penulis.
3
Jadi
yang dimaksud dengan kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi syarat-syarat
berikut:
1. Secara
tetap dapat mewakili gagasan atau perasaan pembaca atau penulis.
2. Sanggup
menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca
seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.
A.2.Kesatuan
gagasan
Kesatuan gagasan
jangan lah pula diartikan bahwa hanya terdapat suatu ide tunggal. Bisa terjadi
bahwa kesatuan gagasan itu terbentuk dari dua gagasan pokok atau lebih.
A.
Yang jelas kesatuan
gagasannya
Contoh:
ükamu
boleh menyusul saya ketempat itu, atau tinggal saja disini( kesatuan
pilihan)
B. Yang
tidak jelas kesatuan gagasannya.
Kesatuan
gagasan biasanya menjadi kabur karena kedudukan subjek atau predikat tidak
jelas, terutama karena salah menggunakan kata-kata depan.
Contohnya:ü
Di daerah-daerah sudah mempunyai lembaga Bahasa.
4
A.3. Koherensi yang baik dan kompak.
Koherensi atau kepaduan
yang baik dan kompak adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara
unsur-unsur ( kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu. Kesalahan
yang seringkali merusakkan koherensi adalah menempatkan kata depan,kata
penghubung yang tidak sesuai atau tidak pada tempatnya, kata penghubung yang
tidak sesuai atau tidak pada tempatnya, penempatan keterangan aspek yang tidak
sesuai dan sebagainya.
A. Koherensi
rusak karena tempat kata dalam kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat.
Contohnya:
BAIK:
adik saya yang paling kecil memukul anjing dikebun kemarin pagi,dengan
sekuat tenaganya.
TIDAK BAIK: adik saya yang paling kecil
memukul dangan sekuat tenaganya kemarin pagi dikebun anjing.
B. Kepaduan
sebuah kalimat akan rusak pula karena salah mempergunakan kata-kata depan, kata
penghubung dan sebagainya.
Contohnya:
Interaksi antara perkembangan
kepribadian dan perkembangan penguasaan bahasa menentukan bagi pola kepribadian yang sedang berkembang( tanpa bagi ).
A.4.
Penekanan
Dalam bahasa lisan kita dapat
mrmpergunakan tekanan, gerak-gerik dan sebagainya untuk memberi tekanan pada
sebuah kata.
Contohnya:
Pada
kesempatan lain kami berharap kita dapat
membicarakan lagi soal ini.
Soal
ini dapat kita bicarakan pada kesempatan
lain, demikian harapan kami.
5
A.5.
Variasi.
Variasi merupakan suatu
upaya yang bertolak belakang dengan repetisi atau pengulangan sebuah kata untuk
memperoleh efek penekanan, lebih banyak menekankan kesamaan bentuk. Variasi
dakam kalimat dapat di peroleh dengan beberapa macam cara, yaitu:
a. Variasi
sinonim kata yaitu variasi berupa sinonim kata, atau penjelasan-penjelasan yang
berbentuk kelompok kata pada hakekatnya tidak merubah isi dari amanat yang di
sampaikan.
Contohnya:
Dari renungan itulah penyair menemukan
suatu makna, suatu realitasyang baru, suatu kebenaran yang menjadi ide sentral yang
menjiwai seluruh puisi.
A.6. Paralelisme.
Paralelisme atau
kesejajaran bentuk membantu memberi kejelasan dalam unsur gramatikal dengan
mempertahankan bagian-bagianyang sederajat dalam konstruksi yang sama.
Contohnya:
BAIK: tahap terakhir dari penyelesaian
gedung itu adalah : pengecatan
seluruh temboknya, pemasangan
penerangan, pengujian sistim
pembagian air, dan pengaturan tata
ruangnya.
SALAH: tahap terakhir dari penyelesaian
gedung itu adalah : pengecatan
seluruh
temboknya, memasang penerangan, pengujian
sistim pembagian air, dan pengaturan
tata ruangnya.
6
A.7.
Penalaran atau logika.
Unsur lain yang harus
diperhitungkan dalam pemakaian bahasa adalah segi penalaran atau logika. Jalan
pikiran pembicara turut menentukan baik tidaknya kalimat seseorang, mudah
tidaknya pikirannya dapat dipahami.yang dimaksud dengan jalan pikiran adalah berpikir
yang berusaha untuk menghubung-hubungkan menuju kepada suatu kesimpulan yang
masuk akal. Tulisan-tulisan yang jelas dan dan terarah merupakan perwujudan
dari pada berpikir logis. Perhatikan kalimat-kalimat berikut. Tiap bagian
kalimat dapat dimengert, namun penyatuannya menimbulkan hal yang tidak bisa
atau sulit diterima akal.
Contohnya:
Dia mengatakan pada saya bahwa ia telah
lulus, tetapi anjing itu tidak mau mengikuti perintah pemburu itu.
B.
Pengertian Diksi atau Pilihan Kata
Diksi dapat diartikan sebagai
pilihan kata, gaya bahasa, ungkapan-ungkapan pengarang untuk mengungkapkan
sebuah cerita.
Agar menghasilkan cerita yang menarik, diksi atau
pemilihan kata harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan
gagasan.
2. Pengarang harus memiliki kemampuan dalam membedakan
secara tepat nuansa-nuansa makna, sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan
dan kemampuan menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa
pembaca.
7
3. Menguasai berbagai macam kosakata dan mempu
memanfaatkan kata-kata tersebut menjadi kalimat yang jelas, efektif, dan
efisien.
Contoh paragraf:
1.Hari ini Aku pergi ke pantai bersama dengan
teman-temanku. Udara di sana sangat sejuk. Kami bermain bola air sampai tak
terasa hari sudah sore. Tak lama kemudian
Kamipun pulang.
2.Liburan kali ini Aku dan teman-temanku berencana
untuk pergi ke pantai.
Kami sangat senang ketika hari itu tiba. Begitu sampai
disana kami sudah disambut oleh semilir angin yang tak heti-hentinya bertiup.
Ombak yang berkejar-kejaran juga seolah tak mau kalah untuk menyambut
kedatangan kami. Kami menghabiskan waktu sepanjang hari di sana. Kami pulang
dengan hati senang.
Kedua paragraph diatas memiliki makna yang sama,
tetapi dalam pemilihan kata atau diksi, paragraph kedua lebih menarik bagi
pembaca karena enak dibaca dan tidak membosankan.
B.1. Syarat-Syarat Pemilihan Kata
a. Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna dalam
alam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan
apa adanya. Denotatif adalah suatu pengertian yang terkandung sebuah kata
secara objektif. Makna denotatif sering disebut makna konseptual. Misalnya,
kata makan yang bermakna memasukkan sesuatu kedalam mulut, dikunyah dan ditelan.
8
Makna konotatif adalah makna
asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi
dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Kata makan
pada makna konotatif berarti untung atau pukul. Makna konotatif selalu berubah
dari zaman ke zaman. Contoh lainnya misalnya kamar kecil dapat bermakna
konotatif jamban, sedangkan makna denotative adalah kamar yang kecil.
b. Makna Umum dan Makna Khusus
Kata umum adalah kata yang acuannya
lebih luas. Kata khusus adalah kata yang acuannya lebih sempit atau khusus.
Misalnya ikan termasuk kata umum, sedangkan kata khusus dari ikan adalah
mujair, lele, gurami, gabus, koi. Contoh lainnya misalnya lele dapat menjadi
kata umum, jika kata khususnya adalah lele lokal, lele dumbo.
B.2. Kata Konkrit dan Kata Abstrak
Kata konkrit adalah kata yang
acuannya dapat diserap oleh pancaindra. Misalnya meja, rumah, mobil, air,
cantik, hangat, wangi, suara. Sedangkan kata abstrak adalah kata yang acuannya
sulit diserap oleh pancaindra. Misalnya perdamaian, gagasan. Kegunaan kata
astrak untuk mengungkapkan gagasan rumit. Kata abstrak dapat membedakan secara
halus antara gagasan yang bersifat teknis dan khusus. Pemakaian kata abstrak
yang banyak pada suatu karangan akan menjadikan karangan tersebut tidak jelas
dalam menyampikan gagasan penulis.
9
B.3. Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih
yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tapi bentuknya berlainan.
Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan. Misalnya
kata cermat dan cerdik yang keduanya bersinonim, tetapi keduanya tidaklah sama
persis.
B.4. Kata Ilmiah dan Kata Populer
Kata ilmiah merupakan kata-kata
logis dari bahasa asing yang dapat diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia.
Kata-kata ilmiah biasa digunakan oleh kaum pelajar dalam berkomunikasi maupun
dalam tulisan-tulisan ilmiah seperti karya tulis ilmiah, laporan ilmiah,
skripsi, tesis, desertasi. Selain itu digunakan pada acara-acara resmi. Kata
popular adalah kata yang biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari
masyarakat umum.
Berikut adalah contoh dari kata-kata tersebut.
Kata Ilmiah:
Kata Popular:
Analogi
:
kiasan
Final
: akhir
Diskriminasi
: perbedaan perlakuan
Prediksi
:
ramalan
Kontradiksi
: pertentangan
Format
:
ukuran
Anarki
:
kekacauan
Biodata
:
biografi singkat
Bibliografi
:
daftar pustaka
10
B.5. Kata Serapan
Kata serapan adalah kata yang
diadopsi dari bahasa asing yang sesuai dari EYD. Kata serapan merupakan bagian perkembangan
bahasa Indonesia. Kosa kata bahasa Indonesia banyak yang menyerap dari bahasa
asing. Bahasa-bahasa asing yang diserap kedalam bahasa Indonesia antara lain
bahasa Sansekerta, Arab, Belanda, Inggris dan Tionghoa. Penyerapan kata kedalam
bahasa Indonesia meliputi dua unsur, yaitu:
- Keteraturan bahasa(analogi): dikatakan analogi jika
kata tersebut memiliki bunyi yang sesuai antara ejaan dan pelafalannya.
- Penyimpangan atau ketidakteraturan bahasa(anomali):
dikatakan anomali apabila kata tersebut tidak sesuai antara ejaan dan
pelafalannya.
B.6.Analogi
Karena analogi adalah keteraturan
bahasa, tentu saja lebih banyak berkaitan dengan kaidah-kaidah bahasa, baik
dalam sistem ejaan, atau struktur bahasa. Beberapa kata yang sudah sesuai
dengan sistem ini, baik melalui proses penyesuaian maupun tidak, misalnya:
Bahasa Indonesia
Bahasa Aslinya
aksi
action(inggris)
bait
bait(arab)
boling
bowling(inggris)
dansa
dance(inggris)
derajat
darrajat(arab)
ekologi
ecology(inggris)
fajar
fajr(arab)
insane
insane(arab)
11
B.7. Anomali
Menurut taraf integrasinya unsur
pinjaman dari bahasa asing dapat dibagi dua golongan. Pertama unsur pinjaman
yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Unsur pertama ini
digunakan dalam bahasa Indonesia, tetapi penulisan dan pengucapannya masih
mengikuti aturan bahasa asing. Unsur yang kedua kata pinjaman yang penulisan
dan pengucapannya telah disesuaikan ke dalam bahasa Indonesia.
Perhatikan kata-kata berikut ini
Bahasa Indonesia
Bahasa Aslinya
bank
bank(inggris)
intern
intern(inggris)
qur’an
qur’an(arab)
jum’at
jum’at(arab)
Beberapa kata diatas merupakan kata
yang mengandung unsur anomali. Bila diamati lafal yang kita keluarkan dari
mulut dengan ejaan yang tertera, tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
yaitu bank=(nk), jum’at=(’).
Sedangkan kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa
Indonesia secara utuh tanpa mengalami perubahan penulisan memiliki kemungkinan
untuk dibaca bagaimana aslinya, sehingga timbul anomali dan fonologi, seperti
contoh berikut
Bahasa Indonesia
Bahasa Aslinya
expose
expose
export
export
exodus
exodus
12
Kadang-kadang kata tidak hanya satu
morfem, ada juga yang terdiri dari dua morfem atau lebih, sehingga
penyerapannya dilakukan secara utuh, misalnya
Bahasa Indonesia
Bahasa Aslinya
federalisme
federalism(inggris)
bilingual
bilingual(inggris)
dedikasi
dedication(inggris)
edukasi
education(inggris)
13
BAB
111
PENUTUP
A.Kesimpulan
1. kalimat
efektif adaah kalimat yang berisikan gagasan, ide, pesan, pengertian atau
informasi pembicara atau penulis yang dapat dipahami oleh pendengar atau
pembaca, hemat dalam pemakaian atau pemilihan kata-kata (jelas), dan sesuai
dengan kaidah bahasa yang berlaku (tepat).
2. Kreatifitas
dalam memilih kata merupakan kunci utama pengarang dalam menulis gagasan atau
ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga merupakan kunci utama dalam
menghasilkan tulisan yang indah, enak dibaca, serta ide yang ingin disampaikan
penulis dapat dipahami dengan baik.
Diksi adalah
kemampuan penulis untuk mendapatkan kata agar dalam pembacaan dan pengertiannya
tepat.
Kata ilmiah
adalah kata-kata logis dari bahasa asing yang bisa diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia.
Pembentukkan
kata atau istilah adalah kata yang mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan
atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Definisi
adalah suatu pernyataan yang menerangkan pengertian suatu hal atau konsep
istilah tertentu.
14
B.Saran
1. Dalam setiap kegiatan hendaknya kita memperhatikan penggunaan kalimat, agar
kalimat tersebut menjadi efektif (sesuai dengan apa yang kita kehendaki).
2. Dalam berkomunikasi hendaknya kita menghindari penggunaan kalimat yang
tidak efektif.
3. Dalam penggunaan kalimat juga kita hendaknya
memperhatikan pemilihan kata atau diksinya.
15
üKeraf,
Gorys. 1985. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
ü
Keraf,Gorys. Kalimat efektif. Jakarta.Nusa Indah.1994
üWidyamarta, Ahmad. 1991. SenimenggayakanKalimat. Yogyakarta:
Kanisius
ühttp://www.google.co.id/search?hl=id&cr=countryID&q=pilihan+kata+dalam+
bahasa+indonesia&star=10&sa
16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar